Ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2018) Asri menceritakan sebenarnya masih ada operasi yang harus dijalani oleh Ibran. Namun penanganan itu masih harus menunggu sampai Ibran bisa bicara.
"Nanti setelah Ibran sudah bisa ngomong, sudah bisa ditanya pengelihatannya bagus apa nggak, sudah ada operasi lanjutan nih, namanya pasang lensa. Tapi, nanti saya masih ingin pasca operasi kemarin kan dia masih harus diarahkan jadi tunggu dia baik, tunggu dia sehat aja," jelas Asri Welas.
"Karena tanam lensa itu bisa dilakukan kalau memang anaknya sudah bisa diajak komunikasi karena lensanya nanti dipasang untuk pengganti kacamata," tambahnya.
Meski Ibran susah terlihat semakin membaik, Asri tetap harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya, mata Ibran masih belum boleh terkena banyak air.
Itulah yang membuat Asri penanganan Ibran di usianya yang memasuki 10 bulan sangat berbeda. Sebagai ibu, Asri sangat berhati-hati menangani sang putra.
"Di rumah ada kolam renang, boleh nggak anakku ikut berenang. Di atas aja pakai balon aja. Belum boleh masuk ke air, nyemplung terus kena matanya. Jadi kami masih main-main air aja," ungkapnya.
"Dulu Ibam seusia Ibran berani nyemplung, tapi Ibran belum boleh. Jadi kami matanya benar-benar dijaga, kena cipratan atau apa. Kalau mandiin pun matanya cuma diseka nggak bisa diguyur dari atas. Treatment-nya berbeda," jelas Asri.
Meski begitu, Asri cukup bahagia melihat putra keduanya sudah semakin aktif. Bahkan ukuran kaca matanya berangsur-angsur menurun.
"Tadinya kanan plus 16, kiri plus 17. Sekarang udah sama-sama plus 16. Tapi akhir bulan nanti kami periksa lagi. Mudah-mudahan bisa turun. Udah ada penurunan, satu turun," harap Asri Welas.
(pus/dar)
Photo Gallery
0 Response to "Penanganan Berbeda untuk Anak ke-2 Asri Welas yang Terkena Katarak"
Post a Comment